nusakini.com--Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil melakukan perbaikan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Ini merupakan salah satu paparan terbaru yang disajikan oleh Bank Dunia dalam edisi pertama dari Laporan Kemiskinan dan Kesejahteraan Bersama (Poverty and Shared Prosperity Report). Sejak tahun 2008, sebanyak 60 dari 83 negara yang tercakup oleh laporan tersebut, mengalami kenaikan pendapatan rata-rata bagi rakyat yang hidup di 40 persen terbawah. 

“Cukup mengesankan bagaimana negara-negara terus mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan walaupun perekonomian dunia kurang mendukung – namun masih terlalu banyak rakyat bertahan dengan penghasilan yang terlalu kecil,” kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, seperti dilansir melalui laman Bank Dunia pada Kamis (06/10). 

Tahun 2030 adalah tenggat waktu pengentasan kemiskinan ekstrem, namun Presiden Kim menaruh perhatian serius akan risiko tidak tercapainya target tersebut. Oleh karena itu, ia berharap negara-negara tersebut juga mampu mendorong kembali pertumbuhan agar dapat mengurangi ketimpangan. 

“Yang diperlukan cukup jelas: untuk menghentikan kemiskinan, kita perlu memperluas lapangan kerja agar masyarakat termiskin terbantu. Salah satu cara yang paling meyakinkan adalah pengurangan ketimpangan yang tinggi, terutama di negara-negara dimana banyak rakyat miskin,” jelasnya.(p/ab)